Wednesday, 8 July 2015

Osi Layer : Materi Jarkom ( part 1 )



OSI LAYER

PENDAHULUAN
Model Referensi OSI merupakan salah satu arsitektur jaringan komputer yang dibuat oleh ISO (International for standarization Organization) untuk memecahkan masalah kompatibilitas device antar vendor, dengan menyediakan standarisasi yang dapat digunakan oleh para vendor dalam membuat device. Model referensi OSI mengidentifikasikan semua proses yang dibutuhkan untuk melakukan komunikasi dan membaginya ke dalam kelompok secara logika yang disebut layer. OSI menjelaskan bagaimana data dan informasi dari sebuah aplikasi pada sebuah komputer melewati media jaringan berkomunikasi ke aplikasi yang berada di komputer lain. Model referensi OSI merupakan petunjuk bagi para developer aplikasi dalam membuat dan mengimplementasikan aplikasinya berjalan pada sebuah jaringan. OSI juga merupakan sebuah framework dalam pembuatan dan mengimpementasikan standar jaringan.

OSI terdiri dari tujuh layer, yang secara umum terbagi dalam dua kelompok, yakni Upper layer (Application Layer) dan lower layer (data transport layer). Layer yang tergolong dalam uper layer mendefinisikan bagaimana aplikasi pada sebuah host akan berkomunikasi dengan user dan host lainnya. Sedangkan lower layer mendefinisikan bagaimana data terkirim dari satu host ke host lainnya.

Model referensi OSI terdiri dari tujuh layer, antara lain :
1 Application Layer
2 Presentation Layer
3 Session Layer
4 Transport Layer
5 Network Layer
6 Data Link Layer
7 Physical Layer



 
Aplication layer

Aplication layer berfungsi sebagai interface antara user dan komputer. Layer ini bertanggung jawab untuk mengidentifikasi ketersediaan dari partner komunikasi, menentukan ketersediaan resources dan melakukan proses sinkronisasi komunikasi. Application layer menentukan identitas dan ketersediaan dari partner komunikasi untuk sebuah aplikasi dengan data yang dikirim
Beberapa contoh aplikasi yang bekerja di application layer antara lain:

1. Telnet (Telecommunication Network)
Telnet merupakan program yang menyediakan kemampuan bagi user untuk dapat mengakses resource sebuah mesin (telnet server) dari mesin lain (telnet client) secara remote, seolah-olah user berada dekat dengan mesin dimana resource tersimipan.
2. FTP (File Transfer Protocol)
FTP merupakan sebuah program yang berfungsi mengirimkan file dari suatu host ke host lain melalui jaringan.
3. DNS (Domain Name system)
Mekanisme pemetaan antara FQDN (Fully Qualified Domain Names) dengan alamat IP. FQDM merupakan sebuah hierarki yang secara logika menempatkan sistem berbasis pada domain pengenal.
4. SMTP (Simple Mail Transfer Protocol)
SMTP merupakan sebuah protokol (program yang dieksekusi oleh program lain) yang berfungsi untuk mengatur pengiriman e-mail
5. SNMP (Simple Network Manajemen Protocol)
SNMP merupakan salah satu jenis protokol yang memberikan kemampuan untuk mengawasi dan mengatur peralatan-peralatan dalam jaringan komputer.

Presentation Layer

Presentation Layer berfungsi untuk :
1. Menyediakan sistem penyajian data ke aplication layer
2. Menyediakan sistem pembentuk kode (format coding), misalnya format ASCII yang digunakan komputer IBM compatible dan format EBDIC digunakan oleh mesin IBM.
3. Menyediakan proses konversi antar format coding yang berbeda.
4. Menyediakan layanan translation. Presentation layer menjamin data yang dikirimkan dari application layer suatu sistem dapat dibaca oleh layer aplikasi di sistem yang lain
5. Menyediakan sarana untuk melakukan compression, decompression, encriprion dan decryption.

Beberapa contoh aplikasi yang bekerja di presentation layer antara lain:
1. PICT, TIFF, JPEG, merupakan format data untuk aplikasi berupa gambar (image).
2. MIDI, MPEG dan quicktime, merupakan format data untuk aplikasi sound & movie.
3. EBDIC dan ASCII, merupakan format data untuk informasi dalam bentuk teks.

Session Layer

Session Layer berfungsi dan bertanggung jawab :
1. Mengkoordinasi jalannya komunikasi antar sistem
2. Melakukan proses pembentukan, pengelolaan dan pemutusan session antar sistem aplikasi
3. Mengendalikan dialog antar device atau nodes.

Berikut ini adalah beberapa contoh protokol yang bekerja di session layer:
1. Remote Procedure Call (RPC). Merupakan protokol yang menyediakan mekanisme client/server pada sistem operasi windows NT.
2. Structure Query Language (SQL) , dibangun oleh IBM untuk menyediakan kemudahan bagi user dalam mendefinisikan kebutuhan-kebutuhan informasi yang terdapat di sistem lokal atau remote sitem.
3. Network File System (NFS), dibangun oleh Sun Microsistem dan digunakan oleh workstation TCP/IP dan Unix agar dapat mengakses remote resource.
4. X Windows, merupakan protokol yang menyediakan mekanisme client/server pada sistem operasi Unix
5. Apple Talk Session Protokol (ASP), merupakan protokol yang menyediakan mekanisme client,/server pada mesin-mesin apple.

Transport Layer

Transport Layer bertanggung jawab dalam proses :
1. Pengemasan data upper layer ke dalam bentuk segment.
2. Pengiriman segment antar host.
3. Penetapan hubungan secara logika antar host pengirim dan penerima dengan membentuk virtual circuit.
4. Secara opsional, menjamin proses pengiriman data yang dapat diandalkan.

Proses pengiriman pada transport layer ini dapat dilakukan dengan 2 mekanisme:
1. Connection oriented
Proses pengiriman yang menggunakan Connection oriented dapat diilustrasikan pemberian pesan kepada seseorang yang dipisahkan oleh jarak yang jauh.
Pemberikan pesan tersebut dilakukan melalui telepon. Proses pemberian pesan akan dilakukan jika lawan bicara adalah orang yang dituju sehingga dapat dipastikan bahwa pesan diterima oleh orang yang dimaksudkan. Dari ilustrasi tersbut dapat kita simpulkan bahwa data yang dikirimkan dengan menggunakan mekaisme connection oriented dapat diandalkan.
TCP (Transmission Control Protocol) merupakan jenis protokol yang mampu mengirimkan data yang reliable.

2. Connection Less
Mekanisme connectionless diilustrasikan dengan proses pemberikan pesan yang dilakukan melalui surat. Pengiriman surat mengkin sampai ke tempat tujuan tetapi penerima di tempat tujuan belum tentu orang yang dimaksudkan sehingga pesan belum tentu sampai ke orang yang dimaksud. Dari ilustrasi tersebut dapat kita simpulkan bahwa data yang dikirmkan dengan menggunakan mekanisme
Connectionless kurang dapat diandalkan. UDP (User Datagram Protocol) mengirimkan data unreliable
Pengiriman data dengan menggunakan TCP tidak berarti selalu tanpa kesalahan.

Kesalahan dapat terjadi tetapi kesalahan tersebut dapat dideteksi dan dapat dilakukan proses pengiriman ulang atas segment yang salah. Proses pembentukan hubungan connection-oriented dilakukan melalui beberapa langkah yakni :
1. Pengiriman segment syschronization untuk menetapkan connection agreement.
2. Segment kedua dan ketiga adalah acknowledge yang meminta dan menetapkan parameter-parameter antar host
3. Segment terakhir merupakan sebuah acknowledgement, segment ini memberitahu host tujuan bahwa connection agrement telah diterima dan hubungan telah ditetapkan, sehingga dan sudah mulai dikirimkan.



Gambar 2 Pembentukan Hubungan dengan mekanisme connection oriented

Connection oriented memiliki karakteristik sebagai berikut :
1. Setelah menerima segment dari pengirim, station penerima akan mengirimkan segment acknowledge back ke station pengirim.
2. Station pengirim akan mengulang pengiriman segment ketika menerima acknowledge dari penerima
3. Segment-segment akan disusun kembali oleh penerima ke dalam susunan yang
tepat.
4. Dapat mengelola alilran data sehingga tidak terjadi congestion, overload dan
kehilangan data.
Ketika menerima data dari komputer lain, sebuah komputer akan menyimpan dalam sebuah memori yang disebut buffer. Teknit buffering merupakan salah satu teknik untuk mengatasi congestion. Teknik buffering terbatas untuk penerimaan data dalam jumlah tertentu karena kapasitas buffer sangat terbatas. Untuk menangani keterbatasan ukuran buffer, layer transport menyediakan mekanisme flow control. Flow control mencegah host pengirim melakukan pengiriman data yang menyebapkan terjadinya overlow dan kehilangan data pada sisi h ost penerima. Pencegahan
dilakukan dengan mengiriman sinyal not re ady pada pengirim ketika kapasitas buffer sudah penuh pada sisi penerima, sehingga host pengirim menghentikan sementara proses pengiriman data sampai menerima sinyal go. Proses di atas diilustrasikan pada gambar dibawah ini

 Gambar 3 pengiriman segment dengan menggunakan Flow Control

Pengiriman data akan berjalan lambar jika host pengirim selalu menunggu acknowledgment setelah mengirimkan tiap segment-nya. Banyak waktu terbuang karena host pengirim hanya bisa melakukan pengiriman segment berikutnya setelah selesai menerima acknowledgment dari host penerima. Masalah banyaknya waktu yang terbuang dapat diatasi dengan mekanisme windowing. Sejumlah segment yang diperbolehkan untuk dikirimkan tanpa menunggu acknowledgment disebut window.
Windowing mengontrol berapa banyak informasi yang dikirimkan dari satu host ke host lainnya. Gambar dibawah ini menampilkan proses pengiriman denganukuran window watu dan untuk meningkatkan performance ukuran window diubah menjadi tiga.

 Gambar 4 Mekanisme Windowing

Dengan memperbesar ukuran window menjadi tiga, maka acknowledgment hanya akan dikirimkan oleh penerima ketika telah menjadi tiga segment. Sesuai dengan ukuran window. Host pengirim akan mencatat setiap segment yang dikirim dan menunggu acknowledgement dari host penerima sebelum mengirimkan segment berikutnya. Jika dalam jangka watu tertentu tidak menerima acknowledgement maka host pengirim akan melakukan pengiriman ulang.
Dalam dibawah ini diperlihatkan bahwa sebuah host mengirimkan segment 1, 2, 3 . host penerima memberitahu host pengirim bahwa segment-segment tersebut telah diterima dan meminta segment ke 4. karena menerima acknowledgment 4 maka host pengirim akan mengirimkan segment ke 4, 5 dan 6. segment 5 mengalami masalah dalam proses pengirimannya danmengakibatkan host penerima memberitahu kejadian tersebut pada host pengirim dan meminta p pengiriman ulang terhadap segment 5. ketika host penerima telah menerima segment ke 5, acknowledgment yang diberikan kepada host pengirim adalah acknowledge untuk meminta segment 7.


 Gambar 5 Positive acknowledgement dengan pengiriman ulang

Beberapa protokol yang bekerja di layer ini adalah sebagai berikut :
1. ATP (Appletalk Transaction Protokol) dan NBP ( Name Binding Protocol), merupakan protokol-protokol di jaringan apple yang bertugas membentuk hubungan antar host.
2. NetBios/NetBEUI, menetapkan dan mengelola komunikasi antar komputer sedangkan NetBEUI menyediakan layanan transport data untuk melakukan komunikasi.
3. SPX(sequenced Packet Exchange) dan NWLink protocol connection oriented pada jaringan Netware yang digunakan untuk menjamin pengiriman data.
4. TCP (Transmission Control Protocol), bagian dari protokol TCP/IP yang bertanggung jawab untuk mengirimkan data.

Artikel Selanjutnya ----->> Klik Disini

Share this

0 Comment to "Osi Layer : Materi Jarkom ( part 1 )"

Post a Comment